Sabtu, 28 Maret 2020
king of cup cake tape
pemeliharaan kandangkelinci
Kelinci atau rabbit saat ini bukan hanya dijadikan sebagai komoditi ternak yang cukup menjanjikan, tetapi juga dijadikan sebagai hewan kesayangan. Karena selain imut-imut dan menggemaskan, kelinci juga ternyata mampu memberikan sifat menyenangkan bagi penyanyangnya. Dari berbagai literatur, blog maupun tulisan di majalah terkait dunia veteriner, merawat kelinci bukan perkara mudah. Berikut tips merawat kelinci sebagai hewan kesayangan:
1. Kandang kelinci hias dijaga agar tidak lembab dan terjaga dari cuaca yang tidak bersahabat seperti: hujan,panas matahari dan hembusan angin secara langsung. Kondisi kering ternyata cukup baik.2. Lantai kandang kelinci hias selalu dijaga kebersihannya karena sanitasi kandang yang kurang terjaga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Usahakan lantai kandang yang nyaman untuk kelinci seperti dari bambu dan kotoran bisa jatuh kepenampungannya.3. Jumlah jenis kelinci hias dalam kandang disesuaikan dengan luas kandang karena kandang yang sempit dengan kapasitas kelinci yang banyak sehingga terbatasnya ruang gerak kelinci dapat menimbulkan stres untuk kelinci dan biasanya kalau strees timbul penyakit yang ujungnya kematian4. Jangan berikan sayuran kepada jenis kelinci hias ataupun jenis lain dalam bentuk “segar”,pastikan harus dalam keadaan layu dan tidak busuk (jangan diberikan langsung dari lemari es). Proses pelayuan berguna untuk mempertinggi kadar serat kasar,juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang dan mencret(kecuali kelinci anda makan tumbuh-tumbuhan dari alam bebas)5. Segera hubungi dokter hewan jika menemukan kelinci anda sakit. Jika perlu lakukan pertolongan pertama agar keadaannya tidak terlalu parah. Upaya pencegahan jauh lebih baik dari pada pengobatan.6. Untuk pakan tambahan (konsentrat) bisa anda berikan pelet khusus kelinci (misal jenis kelinci hias) atau bisa juga diberikan bekatul yang dicampur dengan sayuran dan ampas tahu diberi air sedikit-diaduk lalu diberikan ke kelinci*
Kamis, 10 Desember 2009
persiapan ternak kelinci
Untuk keperluan Bibit hubungi Goentoer di no 0816 114 8536
Adapun yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
1. Persiapan Sarana dan Perlengkapan.
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 derajat C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang
anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina.
Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
1. Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalamruangan dan cocok untuk kelinci muda.
2. Kandang sistem ranch ; dilengkapi dengan halaman pengumbaran.
3. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid). Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.
2. Pembibitan
Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. Untuk tujuan jenis Kelinci Hias maka jenis Angora, Fuzzy Lop, Rex, Hotot, Dutch, Lyon, Himalayan merupakan kelinci yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis New Zealand Albino, Australian Pylon, Bigg Sable, Giant, Australian Unggul dan Flamish Giant merupakan kelinci yang cocok dipelihara.
1) Pemilihan bibit dan calon induk Bila peternakan bertujuan untuk daging,
dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan
yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya
potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya
harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih
dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
2) Perawatan Bibit dan calon induk Perawatan bibit menentukan kualitas induk
yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah
emberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
3) Sistem Pemuliabiakan Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan
mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori
yaitu:
a. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat
spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
b. Cross Breeding (silang luar), untuk
mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
c. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
4) Reproduksi dan Perkawinan Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai
dewasa pada umur 5 bulan (betina dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan
terganggu dan dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali
mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu
kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali
perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
5) Proses Kelahiran Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama
30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci
betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi
kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang
beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari
dengan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak
yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
3. Pemeliharaan
1) Sanitasi dan Tindakan Preventif Tempat pemeliharaan diusahakan selalu
kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab dan basah
menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.
2) Pengontrolan Penyakit Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala
lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik dan mata sayu. Bila kelinci
menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar juga segera
disingkirkan untuk mencegah wabah penyakit.
3) Perawatan Ternak Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu.
Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan
disediakan pakan yang cukup dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu
untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan
saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan
membuang testisnya.
4) Pemberian Pakan Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi
rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun
kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi
jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-
bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa
konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum
perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5) Pemeliharaan Kandang Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan
dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh
bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas
kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.
4. Hama dan Penyakit
1.. Bisul Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit. Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
2. Kudis Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh. Pengendalian: dengan antibiotik salep.
3. Eksim Penyebab: kotoran yang menempel di kulit. Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
4. Penyakit telinga Penyebab: kutu. Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
5. Penyakit kulit kepala Penyebab: jamur. Gejala: timbul semacam sisik pada kepala. Pengendalian: dengan bubuk belerang.
6. Penyakit mata Penyebab: bakteri dan debu. Gejala: mata basah dan berair terus. Pengendalian: dengan salep mata.
7. Mastitis Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar. Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang. Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
8. Pilek Penyebab: virus.Gejala: hidung berair terus. Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
9. Radang paru-paru Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan. Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
10. Berak darah Penyebab: protozoa Eimeira. Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah. Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
Salam kelinci hias.
Dikutip dari:” iptek.apjii/peternakan kelinci/pemda”
Minggu, 06 Desember 2009
pakan kelinci
yuk kita bahas soal pakan kelinci, soalnya salah-salah makan,kelinci gampang kena mencret lho…
Kelinci termasuk jenis ternak pseudo-ruminant, yaitu herbivora yang tidak dapat merncerna serat-serat secara baik. Ia memferrmentasi pakan di usus belakangnya. Fermentasi hanya terjadi di caecum (bagian pertama usus besar) , yang kurang lebih merupakan 50% dari seluruh kapasitas saluran perncernaannya.
Sekitar umur tiga minggu kelinci mulai mercerna kembali kotoran lunaknya, langsung dari anus (proses ini di sebut caecotrophy) tanpa pengunyahan. Kotoran lunak itu terdiri atas konsentrat bakteri yang di bungkus oleh mokus.
Walaupun memiliki caecum yang besar, kelinci ternyata tidak mampu mencerna bahan-bahan organik dan serat kasar dari hijauan sebanyak yang dapat dicerna oleh ternak ruminansia murni. Daya cerna kelinci dalam mengonsumsi hijauan daun mungkin hanya 10%.
Di alam, kelinci liar dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dengan jenis pakan yang di kehendaki. Jumlah pakan minimal dan ragam pakan dapat terpenuhi sehingga terjadi keseimbangan dalam pertumbuhan, kesehatan dan perkembangbiakannya. Kalau kebutuhan itu tidak tercapai, dengan sendirinya kelinci berangsur-angsur gugur menghadapi seleksi alam.
Nah untuk kelinci yang di ternak dan hidupnya terbatas di sekeliling kandang. Kelangsungan hidupnya sangat di tentukan oleh perhatian dan perawatan dari si empunya. Jenis, jumlah, dan mutu pakan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangbiakannya.
Pakan hijauan yang seimbang terdiri dari hijauan, hay (rumput kering), biji-bijian, umbi-umbian, dan konsentrat. yukk kita jabarin satu-satu…
- Hijauan, sebagai makanan pokok kelinci lazim di berikan oleh peternak kelinci tradisional. Pakan hijauan yang diberikan antara lain rumput lapangan, limbah sayuran (kangkung,sawi,wortel,lobak,caisim,kol, daun singkong),daun kacang tanah, daun dan batang jagung, daun pepaya, talas, dll). Hijauan untuk pakankelinci jangan diberikan dalam bentuk ’segar’, tapi telah dilayukan terlebih dulu untuk mengurangi kadar airnya. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret. Pemberian pakan berupa kubis atau limbah sayuran lain akan membuat kencing kelinci keluar berlebihan. Soalnya limbah itu memiliki kandungan air tinggi.
- Hay adalah rumput awetan yang dipotong menjelang berbunga. Rumput itu di keringkan secara bertahap sehingga kandungan gizinya tidak rusak, sekaligus mempertinggi kadar kandungan serat kasarnya. Bahan untuk hay antara lain rumput gajah, pucuk tebu, atau rumput lapangan menjelang berbunga. Daun kacang-kacangan yang dilayukan lalu di keringkan seperti hay, juga disukai kelinci.Ketika kelinci sakit terserang mencret, pemberian hijauan dihentikan. Sebagai gantinya diberikan 100% hay.
- Biji-bijian Biji-bijian berfungsi sebagai makanan penguat. Pakan ini diberikan terutama untuk kelinci bunting dan yang sedang menyusui. Jenis pakannya bisa jagung, padi, gandum,kedelai,kacang tanang, dan kacang hijau. Biji-bijian itu sebaiknya digiling atau ditumbuk lebih dulu. Kalau pemberian biji-bijian terasa mahal, dapat dimanfaatkan bekatul, bungkil tahu, bungkil kelapa, atau bungkil kacang tanah. Kelinci muda yang dibesarkan melulu dengan pakan hijauan, sampai umur empat bulan bobot hidupnya hanya sekitar 1.5 kg. Kalau pakannya di tambah bekatul atau biji-bijian,kelinci muda umur empat bulan bisa mencapai bobot rata-rata 4 kg untuk New Zealand White, Californian, dan kelinci potong lainnya.
- Umbi-umbian Ubi jalar, songkong, uwi, talas dan umbi-umbi lainnya dapat diberikan untuk kelinci sebagia pakan tambahan. Sebaiknya umbi yang beracun seperti singkong jangan diberikan mentah, tapi sudah direbus dulu atau dikeringkan menjadi gaplek.
- Konsentrat dalam peternakan kelinci berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi pakan dan mempermudah penyediaan pakan. Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai pakan tambahan atau pakan penguat, kalau pakan pokoknya hijauan. Konsentran untuk kelinci dapat berupa pelet (buatan pabrik),bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas tapioka, atau gaplek.
Yang pasti pemberian pakan-pakan itu mesti seimbang ya…. oo iya untuk hijauan, buat kelinci yang masih kecil atau yang masih di bawah 4 bulan, jangan terlalu banyak di kasih hijauan yaa… untuk menghindari mencret, kalau mau mengganti pakan jg jangan sekaligus, harus bertahap, kalau gak perut si kelinci akan kaget, dan bisa mencret. Kalau saya pribadi sih, buat kelinci kecil cukup di kasih pelet dan daun pisang untuk sehari-hari. Selamat mencoba ya…
belajar dari pak Basuki
Beternak kelinci ternyata prospektif jika ditekuni serius. Setidaknya itulah yang dirasakan Rahmat Basuki. Di rumah pria berusia 38 tahun ini, berbagai macam jenis ras kelinci ditangkarkan untuk dikembangbiakkan.
RUMAH bercat kuning yang berada di tepi Jl Raya Bangsal No 20 Kabupaten Mojokerto itu terlihat sepi. Dari luar, rumah bergaya bangunan zaman Belanda ini tampak seperti rumah kebanyakan. Di depan gerbang rumah setinggi dua meter itu, sebuah patung berbentuk induk kelinci bersama lima anak kelinci berdiri dengan sebuah tulisan Martin Pet Farm.
Hanya patung inilah yang menandakan jika rumah milik Rahmat Basuki ini adalah peternakan kelinci. Tidak ada tulisan lain seperti papan nama ataupun papan petunjuk yang menandakan kalau di rumahnya terdapat penangkaran hewan berlambang playboy ini.
Sebuah halaman luas terbentang di belakang rumah. Di tepi halaman tersebut, tiga bangunan masing-masing berukuran 3x5 meter berdiri. Di tempat inilah puluhan kandang yang berisi puluhan kelinci berada. ’’Total kelinci yang ada di sini semuanya 100 ekor induk, itu belum dengan anaknya,’’ ujar lelaki yang telah dikaruniai tiga anak ini.
Rahmat mengaku, tahun 2006 merupakan awal segalanya dia memulai bisnis beternak kelinci. Ia mengatakan, bisnis ternak kelinci ini hanya dilakukannya tanpa sengaja. ’’Dulu saya memang hobi memelihara kelinci, lalu saya berpikir, kenapa tidak dikembangbiakkan saja,’’ ujarnya.
Sejak saat itulah secara perlahan ia mulai mengembangbiakkan kelinci. Karena tidak memiliki background ternak, ia pun mulai belajar dari buku-buku dan bertanya kepada peternak kelinci lainnya. Semakin lama ia pun semakin cinta dengan kelinci. Ia pun terus belajar menggali informasi dari berbagai macam buku, seminar, hingga browsing ke internet.
Kini, ia pun mengembangbiakkan berbagai macam ras kelinci. ’’Hampir seluruh jenis kelinci ada disini, mulai yang terkecil berukuran 7 ons hingga yang besar seperti ukuran kucing,’’ ujarnya. Ras-ras yang ia ternakan antara lain jenis paling mahal dan langka yakni jenis flame, lalu dutch yang berasal dari Belanda, satin, english lob, fuji lob, Himalaya bahkan sampai jenis berbulu seperti karpet yakni jenis rax dan marmut Belgia.
Selain melakukan pengembangbiakan, ia pun terkadang melakukan eksperimen dengan melakukan persilangan antarras kelinci. Hasilnya, berbagai jenis ras unggulan pun berhasil dia silangkan dan menghasilkan kelinci dengan ras baru, seperti rax satin dari persilangan antara kelinci jenis rax dan satin.
Berkat usahanya, ia pun mulai berani memberikan nama usaha ternaknya. ’’Peternakan ini saya beri nama Martin Pet Farm, Martin diambil dari nama jenis kelinci yang sudah langka,’’ ujarnya.
Di peternakan yang merangkap sebagai rumah tinggal seluas setengah hektare ini, sedikitnya 15 ras kelinci hias dan sejumlah ras kelinci lokal untuk konsumsi dikembangbiakkan.
Selain itu juga terdapat beberapa ras lain, yang juga merupakan kelinci ras unggulan. Perawatan kelinci mudah dan murah. Setiap hari kelinci diberi makan dua kali, pada pagi hari dan menjelang malam. Makanannya rumput dan sayuran, wortel dan ubi jalar.
Selain itu ada juga makanan siap saji, berupa pelet makanan kelinci. Jumlahnya minimal satu per lima dari berat badan kelinci. Selain itu, kelinci juga memerlukan banyak minum agar tidak mengalami dehidrasi.
Untuk urusan pakan, kata dia, tak perlu repot. Cukup menyediakan konsentrat (bekatul) atau ampas tahu saja. ’’Ternak kelinci bisa di-sambi. Namun tidak bisa ditinggal lama. Jadi harus dijaga,’’ katanya.
Dia mengatakan, untuk pakan, bisa dilakukan sebanyak dua kali yakni pagi dengan memberikan makanan berupa bekatul dan siang dengan memberikan makan berupa rumput. ’’Untuk kelinci yang melahirkan atau hamil bisa ditambah pada malam hari dengan memberi makan rumput,’’ ujarnya.
Pengembangbiakan kelinci di tempat ini dilakukan secara sederhana. Kelinci diletakkan dalam kandang permanen. Setiap kandang terdiri dari satu pasang. Setelah induk kelinci hamil, dipindahkan ke kandang khusus sampai melahirkan.
Daur mulai dari birahi, hamil dan menyusui hingga siap jual mencapai waktu sekitar empat bulan. Dalam satu periode, kelinci dapat melahirkan anak minimal lima ekor.
Prospek usaha peternakan kelinci cukup menjanjikan. Di pasaran lokal, harga kelinci hias berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu. ’’Paling mahal jenis kelinci flame, harganya berkisar Rp 250 ribu per pasang,’’ ujar Rahmat yang mengaku menjalankan usaha ternak bersama sang istri, Wasiko, 32.
Menurutnya masalah pengetahuan memang masih menjadi problem di dunia perkelincian. Tidak saja dalam hal kelinci, dalam ternak lain pun kebiasaan masyarakat mendapat pengetahuan lebih banyak didapat dari ilmu empiris, turun temurun.
Mungkin saja dalam ternak sapi atau domba masyarakat lebih mudah melakukan karena mereka bisa belajar dari banyak orang. Tetapi menurut Rahmat, untuk kelinci agak berbeda. Hal ini disebabkan tidak banyak yang beternak kelinci secara serius.
Dari situlah Rahmat merekomendasikan agar calon peternak atau pemelihara belajar sungguh-sungguh. Sementara menyangkut masalah keyakinan Rahmat melihat karena kebanyakan orang belum tahu betul seluk-beluk perkelincian. ’’Dulu saya pun tidak banyak tahu. Tetapi setelah telaten dan bertahan beberapa tahun saya tahu di balik potensinya,” ujarnya
Rahmat mengatakan bahwa dalam hal usaha kita harus yakin usaha yang dijalankan seseorang akan berhasil. ’’Kalau baru usaha sebentar gagal lalu tidak melanjutkan, ya pasti saja gagal,” katanya.
Dari beternak kelinci, Rahmat mengaku bisa mengantongi untung per bulan sebesar Rp 5 juta ’’Itu keuntungan kotor, belum dikurangi untuk membiayai pegawai dan pakan ternak,’’ ujar pria yang telah memiliki dua pegawai ini.
Untuk pemasaran ia pun tidak terlalu bingung, sebab setiap harinya, ia selalu kedatangan pelanggan yang membeli kelinci. ’’Sebenarnya saya kewalahan melayani pesanan kelinci. Karena itu terpaksa banyak order yang saya tolak,’’ ujarnya.
Kini, berkat usaha beternak kelinci, ia pun mulai mengembangkan usaha ternaknya dengan beternak burung jenis cucakrawa dan murrai. ’’Kalau ternak burung baru satu tahun berjalan,’’ terangnya.
- Saya ternak kelinci pedaging jenis flam di Boyolali Jawa Tengah, bagi yg membutuhkan hub : 085725024005
- Ada cara ngatasin penyakit kulit pada kelinci yang paling efektif. coba pake minyak cap tawon deh... kalo bisa dicampur sama bubuk belerang trus dikocok sampe berbusa. ini sih resep buat anjing yg gatal², tapi diujicobakan ke ayam juga ampuh, gak salah kalo dicoba ke kelinci
Jumat, 04 Desember 2009
onde-onde ketan hitam isi keju
Resep ini aslinya memakai keju cheddar yang dicampurin ke isian kacang hijau. Tapi kemarin sisa keju di kulkas tinggal mozarella dan edam-edaman-nya Cheesy. Akhirnya gak pake keju. Tapi rasanya wokeh tenaaan... Kayaknya lebih enak pake ketan item begini daripada ketan putih biasa.
Bahan-bahan :
KULIT :
300 gr tepung ketan hitam
30 gr tepung kanji
1/4 sdt garam
200 ml air hangat
100 gr wijen
ISIAN :
75 gr kacang hijau kupas (kemaren saya nggak punya, jadi pake kacang hijau biasa). Rendam air minimal 2 jam.
50 gr gula halus (saya pake gula pasir biasa)
100 gr keju cheddar parut (saya nggak pake)
Cara Membuat :
Buat ISI terlebih dahulu
Cara ala Tabloid Koki :
- Kukus kacang hijau sampai lunak
- Panas-panas haluskan
- Campur dengan gula halus dan keju
- Buat bola-bola sebesar kelereng. Sisihkan
Cara saya :
- Kacang hijau kukus saya haluskan dengan gula pasir. Lalu saya kukus kembali sekitar 5 menit (soalnya belum terlalu empuk..hihihihihi)
KULIT :
- Campur tepung ketan, tepung kanji, dan garam dalam wadah. Masukkan air hangat sedikit demi sedikit
- Uleni hingga kalis
- Ambil sejumput adonan, pipihkan, isi dengan adonan isi, bulatkan kembali.
- Gulingkan dalam air sebentar
- Baru gulingkan ke dalam wijen sampai terbalut semuanya
- Goreng dalam minyak yang banyak dan api sedang sampai matang
- Sajikan hangat
king of sayur daun singkong
1 ikat Daun Singkong tumbuk kasar
100 gr Rimbang yang sudah dimemarkan
100 gr ikan teri (kalo saya kadang2 pakai ikan asap )
500 ml Santan kental
500 ml air
4 butir bawang merah iris halus (cincang halus)
Garam secukupnya
Vetsin secukupnya
Cara membuatnya :
Masak air sampai mendidih, masukan daun singkong tumbuk, rimbang, dan bawang merah cincang.
Kemudian masukan santan dan ikan teri, aduk perlahan, beri garam dan vetsin secukupnya.
Biarkan sampai wangi dan sayur matang, siap untuk disajikan.
NB : Daun singkong tumbuk ini lebih nikmat disantap dilengkapi dengan sambal goreng teri, resep ini diambil dari ...maaf lupa (nanti dicari lagi).